Kemiskinan telah menjadi asset luar
biasa bagi korporasi besar dunia kapitalis. Target MDGs bahwa tidak ada lagi
kemiskinan lebih dari 7% pada 2015 didunia menjadi kedok bagi para kapitalis memperluas
pasar industrinya. MDGs dijadikan alat para kapitalis memperkaya diri, tidak
ada sebenarnya komitmen untuk mengentaskan kemiskinan menuju kemandirian.
Mentas
dari kemiskinan yang dimaksud sebenarnya bukan bertujuan demi terciptanya
kemandirian, tetapi menciptakan ketergantungan. Negara berkembang dan terbelakang
yang dibebani MDGs terpaksa dan terhasut untuk melakukan hutang luar negeri
untuk memenuhi tuntutan pembangunan menurut MDGs.
Pembangunan
yang hanya berorientasi meningkatkan daya beli masyarakat, memandang bahwa
ukuran dari mentasnya kemiskinan ialah kemampuan membeli barang-barang konsumsi
untuk memenuhi kebutuhannya. Akibatnya Negara terus berhutang untuk
meningkatkan pembangunan baik material sampai nonmaterial seperti pendidikan
dan kesehatan. Padahal hasil pembangunan tersebut tidak sebanding dengan
besarnya hutang.
Hal
ini disebabkan dana hidah tersebut terus mengalir tanpa henti pada Negara
berkembang, bahkan tanpa paksaan untuk Negara berkembang segera melunasi hutangnya,
disertai dengan masifnya produk-produk industri Negara maju. Kesejahteraan
dikonstruksikan oleh Negara maju dengan gambaran kesejahteraan telah dicapai
bila masyarakat Negara berkembang telah mampu membeli produk dan mengakses
layanan Negara maju.
Akibat
konstruksi ini, kebutuhan masyarakat semakin meningkat, tetapi hasil
pembangunan tidak sebesar peningkatan kebutuhan. Negara berkembang pun semakin
tergantung terhadap hutang luar negeri, yang digunakan untuk pembangunan berorientasi
peningkatan daya beli, tentu saja membeli barang-barang produksi Negara maju
yang telah memberikan hutang melalui lembaga keuangan dunia.
Dorongan Negara maju kepada Negara
berkembang untuk mengentaskan kemiskinan sesuai ketentuan MDGs tersebut, dalam
artian tidak miskin lagi untuk membeli produk-produk industry Negara maju.
Dalam system ini, para kapitalis dan Negara maju akan semakin kaya, tetapi
orang miskin dan Negara berkembang akan semakin ketergantungan dan konsumtif.