Rabu, 07 November 2012

Tentang Perempuan

Banyak orang bilang, dan beberapa perawi hadist bilang bahwa "wanita diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri laki-laki". Kalimat inilah yang melandasi ketimpangan gender dalam masyarakat Islam. Lelaki merupakan inti dari keseluruhan, dan wanita hanya bagian yang melengkapinya.  
Dalam bidang sosial, politik, budaya, dimanapun perempuan hanya sebagai objek pasif yang tidak mandiri. Sejarah ketertindasan perempuan telah berlangsung sejak dahulu kala. 
Pada masa Yunani dimana mulai dikenal demokrasi, hak dan kewajiban kemanusiaan mulai dipelajari, tetapi tidak bagi perempuan, mereka dianggap tidak berhak dalam demokrasi, dari laki-laki dan hanya untuk laki-laki. Dizaman Cina kuno, perempuan adalah harta laki-laki yang harus ikut laki-laki bahkan sampai mati, yaitu kala sang suami meninggal, dalam keadaan apapun sang istri harus menyusul laki-laki, mereka wajib dibunuh.
Pada era sekarang rupanya banyak perempuan yang lebih unggul dari pada laki-laki, dalam hal pekerjaan, intelegensi, etos kerja, dan banyak lagi.
Tetapi entah kenapa, walaupun mereka dapat dominan mereka tetap memilih menyerahkan hidupnya pada laki-laki. Mereka akan bahagia dibawah dominasi laki-laki, dan oleh karena itu mereka akan senantiasa mencari laki-laki unggul yang dapat mendominasi mereka. 
Bila pembaca muslim, mungkin kebanyakn akan setuju dengan kejadian bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri laki-laki, dan menganggap kalimat tersebut ialah hadist. Tetapi, saya lebih setuju dengan Tafsir Maudhu'i oleh Dr. M. Quraish Shihab MA. bahwa berdasarkan tafsir Maudhu'i bahwa tidak pernah ada dalam Al Quran yang membenarkan bahwa wanita tercipta dari tulang rusuk sebelah kiri laki-laki yang patah. Kepercayaan tersebut bukan dari Islam tetapi diambil berdasarkan Kitab Perjanjian Lama.
Bagaimanapun pembaca memahami kepercayaan tersebut, itu hak masing-masing, yang jelas kepercayaan tersebut telah menjadi kebenaran umum yang mengkonstruksi fikiran masyarakat tentang perempuan.
Tetapi coba fikirkan ulang, begitu banyak laki-laki yang ternyata tunduk pada perempuan. Bahkan lak-laki kuat pun seperti mantan ketua umum KPK yang akhirnya jatuh gara-gara perempuan. Mengindikasikan bahwa perempuan tidaklah lebih lemah dari pada laki-laki. Mereka kuat, mandiri dan tegas tentang apa yang baik bagi dirinya (tidak merepresentasikan semua perempuan). 
Dan terlepas dari apapun , yang jelas saya menilai mereka indah dan mulia.
 

Go to Semeru 2012

Bulan lalu ada ajakan kawan naik Gunung Semeru. Tawaran menarik bagi saya yang sebenarnya gak terlalu suka naik gunung. Tetapi apa salahnya, biar tak terlalu suka tapi bukan pertama kali saya naik gunung. Saya akan mencoba naik Gunung Semeru.
Walaupun saya belum pernah kesana, tapi akan saya coba paparkan singkat sepengetahuan saya :
Gunung Semeru (yang akan saya tulis "Semeru" saja seterusnya) merupakan gunung tertinggi di Jawa, terletak diwilayah administrasi antara Lumajang dan Malang. Ketinggian Semeru kurang lebih 3.767 mdpl, dan merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Timur. Mahameru, merupakan nama dari puncak Semeru yang terus aktif mengeluarkan awan panas setiap detiknya. 
Ulasan ini bukan untuk mengupas apa dan bagaimana Semeru secara ilmiah, untuk tahu hal itu dapat dicari di web lain. Ulasan ini untuk berkisah seputar perjalanan saya dan kawan-kawan (Vebi dan Agung) dalam rangka jambore nasional yang diadakan Avtech, dengan tema "Advanture Never Dies II". Acara resminya diadakan pada 15 November sampai 18 November 2012.
Persiapan kami lakukan sebelum keberangkatan, joging dan renang merupakan agenda persiapan fisik, walaupun sebenarnya males juga kami melakukanya.
Saat joging di sore hari Agung berkata "Semeru tinggi pak, nanti naiknya sama banyak orang, kita harus banyak olah raga biar kuat, ntar kalo ternyata kita lembek wah ya malu kita man..". 
Tapi senyatanya kita tetap males olah raga. Biarlah, seperti apa kata dosen saya sewaktu kuliah "bangsa Indonesia ialah bangsa yang kuat tanpa bersusah payah, hanya dengan modal "Bismillah" semua kesulitan dan tantang dilalui dengan penuh percaya ciri".
Baiklah persiapan masih kami lakukan hingga saat ini, kami tetap rajin berdoa. Kami tak sabar menunggu saatnya.